Selingkuhanku
Rutinitas tak pernah tau ujungnya, mungkin sampai raga tak mampu
mengeja makna dari ini semua. Pagi hingga sore menjelang ku habiskan dengan
berleye-leye di atas kasur beralas kain biru dengan bantal dan guling tak
aturan. Buka pemberitahuan bbm, buka line, buka instagram, buka mulut lalu buka
pintu dan ke kamar mandi mau buang hajat dulu. Entahlah hari ini tipu ketua
kelas alasan sakit dan titip absen untuk kuliah selanjutnya. Tak hanya
buka-bukaan yang aku lakukan hari ini tapi juga cuci-cuci baju, agar besok bisa
buka baju dan ganti dengan baju bersih. Sesambil menunggu nasi matang, ku buka
laptop dan tulis-tulis seadanya di blog lalu posting ke facebook agar lainnya
tertarik untuk buka blog ini. Benernya aku malam ini buka buku dan baca biar
presentasi besok bisa buka mulut untuk bicara, ora ngurus bener atau salah sing penting dosen ngerti wani mbuka
cangkem iku wes cukup, nilai B ada di genggaman. Tapi malam ini aku malas
belajar akuntansi, selalu malas lebih tepatnya. Mungkin angka-angka yang saklek
buat mata tegang dan ngantuk. Pokok yang penting debit-kredit seimbang masalah
selesai. Aku enggak habis pikir ada mahasiswa yang mampu belajar ngitung
uang hayalan dari pagi hingga siang hingga sore hingga malam dan kembali ke
pagi lagi. Apa pikirku dulu, bisa-bisanya masuk jurusan akuntansi, alasannya
karna prospek kerja akuntansi lebih terbuka lebar. Ga ada urusan, itu semua
tergantung dari proses. Untunglah masih punya pelampiasan, aku bisa selingkuh
mungkin sampai dua tahun kedepan. Sudah kurencanakan ingin habiskan waktu bersama
selingkuhanku. Orang tua, yaa urusan nanti, akan ku yakin kan setelah lulus bahwa
dia “selingkuhanku” jauh lebih baik dari dia pilihan kalian atas persetujuanku
yang lalu saat umur masih belum bisa menyesuaikan kedewasaan. Jika janji itu
bisa diputus sekarang, akan aku putus. Tapi sayang, itu tidak bisa. Lagi-lagi
soal lainnya jadi alasan. Tapi aku tak sepenuhnya kecewa, kalo bukan karna kau
ya “akuntansi” mungkin aku tidak akan kenal dengan selingkuhanku sekarang.
Selingkuhan ajari aku memahamimu beri aku semangat dan tuntun menuju cita-cita
yang masih belum terpikirkan. Bersabarlah sayang. Aku tuntaskan dulu hubunganku
dengannya tapi hanya sekedarnya, perhatian tetap tertuju padamu "Selingkuhanku".
Kosan
Maret
2016
Leave a Reply