Rabu, 16 Maret 2016

Selingkuhanku

Rutinitas tak pernah tau ujungnya, mungkin sampai raga tak mampu mengeja makna dari ini semua. Pagi hingga sore menjelang ku habiskan dengan berleye-leye di atas kasur beralas kain biru dengan bantal dan guling tak aturan. Buka pemberitahuan bbm, buka line, buka instagram, buka mulut lalu buka pintu dan ke kamar mandi mau buang hajat dulu. Entahlah hari ini tipu ketua kelas alasan sakit dan titip absen untuk kuliah selanjutnya. Tak hanya buka-bukaan yang aku lakukan hari ini tapi juga cuci-cuci baju, agar besok bisa buka baju dan ganti dengan baju bersih. Sesambil menunggu nasi matang, ku buka laptop dan tulis-tulis seadanya di blog lalu posting ke facebook agar lainnya tertarik untuk buka blog ini. Benernya aku malam ini buka buku dan baca biar presentasi besok bisa buka mulut untuk bicara, ora ngurus bener atau salah sing penting dosen ngerti wani mbuka cangkem iku wes cukup, nilai B ada di genggaman. Tapi malam ini aku malas belajar akuntansi, selalu malas lebih tepatnya. Mungkin angka-angka yang saklek buat mata tegang dan ngantuk. Pokok yang penting debit-kredit seimbang masalah selesai. Aku enggak habis pikir ada mahasiswa yang mampu belajar ngitung uang hayalan dari pagi hingga siang hingga sore hingga malam dan kembali ke pagi lagi. Apa pikirku dulu, bisa-bisanya masuk jurusan akuntansi, alasannya karna prospek kerja akuntansi lebih terbuka lebar. Ga ada urusan, itu semua tergantung dari proses. Untunglah masih punya pelampiasan, aku bisa selingkuh mungkin sampai dua tahun kedepan. Sudah kurencanakan ingin habiskan waktu bersama selingkuhanku. Orang tua, yaa urusan nanti, akan ku yakin kan setelah lulus bahwa dia “selingkuhanku” jauh lebih baik dari dia pilihan kalian atas persetujuanku yang lalu saat umur masih belum bisa menyesuaikan kedewasaan. Jika janji itu bisa diputus sekarang, akan aku putus. Tapi sayang, itu tidak bisa. Lagi-lagi soal lainnya jadi alasan. Tapi aku tak sepenuhnya kecewa, kalo bukan karna kau ya “akuntansi” mungkin aku tidak akan kenal dengan selingkuhanku sekarang. Selingkuhan ajari aku memahamimu beri aku semangat dan tuntun menuju cita-cita yang masih belum terpikirkan. Bersabarlah sayang. Aku tuntaskan dulu hubunganku dengannya tapi hanya sekedarnya, perhatian tetap tertuju padamu "Selingkuhanku".
Kosan
Maret 2016

Leave a Reply