Rabu, 09 Maret 2016

Kita Berdua Diantara Kata

"Kata hanya kata yang tertulis, tulus sungguh tak nampak. Selalu bisu saat mata bertemu, mendiami pikiran sendiri. Pernahkah penasaran hadir di benakmu. Jika jujur mampu terucap, aku hanya suka namun takut untuk cinta. "
     Dia yang tak terdefinisi, mengagumkan dalam ketik-ketik perkataan. Tiap malam sepi saat aku mengharapkan kehadirannya, ia datang dalam sapaan singkat. Entah mengapa saat itu senyum hadir di bibir. Sengaja memang disengaja membalas sapaan itu sedikit lama, malu dalam hatiku memaksa perasaan untuk tidak terlihat. Saat ini, biar jadi penghibur keluh resah. Tanpa kasih yang membara cukup dengan lilin kecil sudah mampu jadi fajar penerang lara. 

Leave a Reply