Kamis, 25 Februari 2016

Rindu

Saat itu di luar hujan. Sore menjelang malam, kali ini bias merah jambu tak terlihat hanya petrichor yang terbawa angin dan suara tak hingga tetesan hujan jatuh mengenai tanah dan atap rumah. Nyaman namun sepi. Hujan selalu membawa nostalgia, bukan kisah cinta dua sejoli yang teringat namun aroma manis pisang goreng dan secangkir besar teh hangat di atas meja buatan ibu. Keluarga, empat wajah selalu teringat. Saling berbincang-bincang, melontarkan candaan, dan menjailli satu sama lain. Rindu. Banyak hal di masa lalu ku harap bisa terulang, saat ulang tahun bapak, saat jalan-jalan ke tempat wisata, saat membuat kandang kelinci, saat bapak pulang kerja dan membawa donat isi, saat ibu masak hidangan spesial, saat cerita horor dan kami berlima tidur di satu kamar. Sayangnya kenangan itu sulit sekali terwujud saat ini. Perubahan yang terjadi membuat semuanya jadi agak kacau. Kabur ke masa lalu ingin dilakukan tapi mesin waktu belum selesai tercipta. Ehm, mungkin harus tetap di sini barangkali masa depan membawa kejutan. 

Leave a Reply